Mendung Tanpo Udan, Bukti Bumi Masih Memberi Harapan
Malam hari kali ini saya tidak ingin tidur. Keinginan malam hari itu saya hanya ingin merasakan sejuknya angin tipis melewati rambut saya yang sengaja saya urai setelah sekian lama saya kuncir. Hanya ingin menikmati langit berwarna abu-abu putih. Dan hanya ingin menunggu tetes demi tetes air turun dari langit. Suasana mendung di Balai Pemuda Surabaya. Sumber Foto: Dok. Pribadi Pagi harinya, hawa sendu itu masih terasa. Dengan yakin karena ingin, bergegas membuka pintu. Lagi dan lagi menikmati awan yang kelabu. Biasanya matahari sudah terik, saya terbangun dengan daster setengah basah. Pagi itu, angin seperti berbisik, "masih ada harapan walau belum turun hujan..." Pusing Kepala dan Eco-Anxiety Sebelum mendung hari itu datang, saya kewalahan memposisikan diri harus bagaimana menghadapi cuaca panas. Hampir seharian kepala saya terasa panas, berkeringat terus dan susah fokus. Sebagai freelancer pemula yang gajinya tak menentu, kipas angin masih menjadi sahabat terbaik untuk me