Rest Area Udah Luas dan Megah, Tapi Bertolak Belakang dengan Adab Kebanyakan Pengunjungnya

Tempat sampah terpilah yang ada di rest area tol Driyorejo, Jawa Timur

DISCLAIMER: ada kata yang menjijikkan, pastikan Gen membacanya tidak dalam kondisi sedang makan, ya!

Rest area yang berada di banyak tol di Pulau Jawa kini punya kesan tersendiri, luas dan megah!
Area yang luas, gerai FnB yang menyala terang, toilet duduk yang gratis, resto makanan tradisional dengan konsep elegan hingga masjid estetik ber-AC mampu jadi safe place untuk para pelancong, terutama yang telah menempuh perjalanan jauh. 

Namun, dibalik bangunanya yang luas dan megah, saya merasa janggal dengan beberapa hal yang saya temui saat memutuskan untuk menepi sebentar ke rest area. Beberapa hal itu antara lain:

1. Banyak Sampah di Meja
Saya pikir di tempat yang luas dan megah, kebersihannya akan terjaga. Orang-orang yang berkunjung akan terbawa  untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan di area yang luas dan megah ini. 

Sebagai orang Indonesia yang terkenal sangat menjaga kebersihan, tidak pernah terlintas sedikit pun bahwa rest area megah ini kotor akibat orang-orang yang malas buang sampah, sisa konsumsinya! Apalagi kalau liat komentar dan reaksi netizen atas joroknya negara dan makanan di India, membuat saya merasa orang Indonesia itu sangat menjaga kebersihan. Sehingga, bisa dengan mudahnya mengomentari kebersihan di India, hehe.

Sampah kemasan sekali pakai seperti botol plastik kemasan sekali pakai, kemasan pembungkus makanan hingga putung rokok hadir di meja yang biasanya terdapat di area Indomaret Point. Padahal, saya pantau ada beberapa bahkan banyak tempat sampah di sekitar. 

2. Banyak Sampah Bertebaran di Jalan 

Sebuah ELF baru saja terparkir, banya orang-orang di dalamnya keluar terbirit-birit hendak segera ke toilet. Namun, ada juga penumpang yang tetap di dalam  dan di sekitaran ELF. Mereka yang masih berada di sekitar ELF termasuk sopir ELF  dengan santainya mengeluarkan sampah dari ELF, dan membiarkan sampah itu berada di jalan.

Ternyata, tidak hanya rombongan ELF itu saja. Saat saya hendak membeli cemilan, ada banyak sampah yang sudah tergeletak di jalan dan berterbangan. Walaupun tidak banyak, tetap saja merusak estetika dan nilai rest area yang sudah dibentuk secara luas dan megah ini!

3. Bau Pesing dan Tai di Toilet!

Saya tidak tau apa gerangan yang sedang terjadi. Saat saya sangat kebelet pipis dan teman saya yang sibuk mencari kloset jongkok, saya kualahan menahan bau pesing dan melihat 💩 demi 💩saat membuka hampir setiap pintu toliet.

Toilet di rest area memang gratis, tapi ya nggak gini juga. Saya merasa janggal dengan hal ini, bukankah seharusnya kita bisa lebih menghargai orang karena diberi fasilitas gratis? Bukankah seharusnya manusia itu berpikir kalau tai dan air seni adalah tanggung jawabnya. Kucing aja berupaya untuk menutup tainya dengan tanah, lho.

Entah karena kebanyakan pengunjung tidak mengerti mekanisme penggunaan toilet duduk yang pakai flush atau nggak bisa menyiram air sampai baunya kemana-mana. Tetap saja, urusan buang air adalah ranah yang sangat pribadi. Kecuali dalam kondisi tertentu yang membutuhkan bantuan orang lain seperti bayi, lansia dan disabilitas.

Namun, saya memang tidak melihat petugas kebersihan di sana. Saya mencoba positive thinking, mungkin mereka belum jadwalnya untuk piket. Terlepas dari itu, saya tidak bisa sepenuhnya menyalahkan petugas kebersihan toilet. 

Dua pihak yang perlu bertanggung jawab atas ini adalah pengunjung secara pribadi dan ketua kelompok atau tour guide, yang tidak memberikan informasi dan mengingatkan pentingnya adab membuang air. Saya tau anda tidak begini di rumah, tapi ini anda berada di tempat yang bukan tempat dan hanya anda saja yang memakainya. 

Saya pun akhirnya makin menyadari bahwa, pembangunan fasilitas jika tidak diimbangi dengan pembangunan pendidikan yang memuat pengetahuan, moral, etika dan sikap bijak maka akan sia-sia. Percuma fasilitas megah dan luas, tapi kebersihan dan kenyamananya tidak terjaga. 

Kesadaran ini harus dibangun bersama, agar manfaatnya juga bisa kita rasakan bersama~

Semoga Gen tidak mengalami yang saya alami dan tidak berkontribusi memberi pengalaman buruk bagi orang lain, ya!

 

Comments

Popular posts from this blog

Eveline Anuriyadin, Bocah SMP Pengelola Puluhan Ton Sampah Organik

Sampah Kemasan Sekali Pakai Berserakan di Lapangan Kodam Surabaya, Area TNI, lho Ini!

Coffe Shop yang Menarik Perhatian Para Pemulung