Coffe Shop yang Menarik Perhatian Para Pemulung

Malam itu di sebuah coffe shop saya menunggu kedatangan teman yang masih di jalan. Saya menunggu tepat dua meter di depan pintu keluar. Coffe shop itu memang terhitung kecil dengan konsep kedai kopi to-go. Tak banyak tempat disediakan, tapi bukan berarti para pengunjung tak dapat singgah. Banyak pengunjung yang masih enjoy menikmati kopi di luar kedai, dekat pintu keluar.


Kebanyakan pengunjungnya adalah anak muda, ada yang sibuk ngobrol, ada yang sibuk update status, ada juga yang sibuk menunggu teman yang tak kunjung datang (ternyata tidak saya saja, lho, wkwk). Sebagai pengunjung, saya menetapkan coffe shop ini adalah coffe shop favorit saya. Selain menu kopi susu tetangganya yang enak diseruput, saya kagum dengan fasilitas yang disediakan.


Hampir semua coffe shop beradu fasilitas yang akan memanjakan para pembelinya, mulai dari wi-fi sepuasnya hingga photobox! Namun, coffe shop ini tidak menawarkan itu semua. Salah satu fasilitas yang membuat saya kagum dan tak banyak dimiliki coffe shop lain adalah tempat sampah terpilah. 


Tempat sampah terpilah yang disediakan berukuran cukup besar. Saya perkirakan panjangnya satu meter dengan tiga bagian. Bagian paling kiri untuk sampah plastik, tengah sampah kertas dan ujung kanan sampah lainnya. Fasilitas tempat sampah ini memang sederhana, tapi adanya tempat sampah terpilah ini mampu menarik perhatian para pemulung. 



Tempat Sampah Terpilah, Pemulung Sumringah

Selama masa penantian teman saya yang tak kunjung datang itu, saya telah melihat dua pemulung yang mengambil sampah dari tempat terpilah tersebut. Tempat sampah itu mudah diakses, tak perlu diorek-orek apalagi menimbulkan potensi membahayakan bagi pemulung. Apalagi, sampah yang dihasilkan dari membeli minuman atau makanan di coffe shop itu cukup banyak berasal dari plastik (gelas cup wadah kopi) dan kertas non lapis plastik (untuk membungkus bungkus donat, risoles dan sebagainya).

Seorang pemulung mengambil sampah di tempat sampah terpilah (Sumber foto: Dok. Pribadi)



Bagi para pemulung, sampah cup plastik dan kertas adalah sumber penghasilan, karena tak semua jenis sampah laku dijual ke pengepul. Dengan kondisi sampah yang telah terpilah, maka sampah mudah dibersihkan. Dengan kondisi sampah yang bersih harga jual ke pengepul pun juga tinggi.


Berbeda dengan sampah yang tercampur aduk. Sampah yang seharusnya bisa didaur ulang sulit terjangkau hingga mengalami penurunan kualitas. Kualitas sampah yang mempunyai potensi didaur ulang dipengaruhi oleh kondisi sampah, semakin kotor alias sudah terkontaminasi (banyak bakteri, kuman, sampah lain yang menempel), maka sulit bahkan tidak bisa didaur ulang.


Mungkin selama ini kita sering melihat bagaimana coffe shop beradu konsep, fasilitas dan strategi pemasaran untuk menarik perhatian pembeli. Namun, tak banyak coffe-shop yang melihat bagaimana keberadaan coffe-shop-nya mampu menghidupi dan memanusiakan mereka yang bahkan tidak masuk dalam list target audien.



Comments

Popular posts from this blog

Eveline Anuriyadin, Bocah SMP Pengelola Puluhan Ton Sampah Organik

Sampah Kemasan Sekali Pakai Berserakan di Lapangan Kodam Surabaya, Area TNI, lho Ini!