Biaya Listrik Makin Mahal Karena Cuaca Panas, Kok Bisa?

Kapan terakhir kali Gen merasakan hujan? Tahun ini, kenangan kita dengan cuaca didominasi dengan cuaca panas, gerah dan terik. Saya bahkan tidak ingat betul kapan terakhir kali merasakan hujan di Kota Surabaya. Bahkan beberapa orang di sekitar saya pun tidak mengingatnya, yang diingat hanya panas, panas dan panas.

Cuaca panas yang kita rasakan ini merupakan fenomena perubahan iklim yang dirasakan secara global, tidak hanya di Indonesia. Berdasar data yang dirangkum oleh New York Times, ada banyak kota dan negara di dunia yang mengalami lonjakan suhu panas. Salah satunya adalah Kota Turpan yang terletak di barat laut China, yang suhu panasnya mencapai 120 derajat Fahrenheit atau setara dengan 48 derajat Celcius selama pertengahan Juli 2023 lalu.

Di Indonesia sendiri menurut data BMKG pekan kedua bulan Oktober ini, daerah yang memiliki derajat Celcius tinggi adalah daerah Kertajati, Jawa barat yang mencapai suhu 37,4 derajat Celcius. Sedangkan di Kota Surabaya, suhu tertinggi di pekan kedua Oktober 2023 dilansir laman Detik Jatim, tidak mencapai angka 36 derajat Celcius. 

Laporan cuaca 13 Oktober 2023 di Surabaya menurut Prakiraan cuaca Kecamatan Gubeng, Jawa Timur | Microsoft Weather (msn.com)



Kota Surabaya sendiri sudah populer sebagai kota yang panas. Secara geografis, Kota Surabaya memiliki dua iklim cuaca, yakni iklim tropis dan iklim pantai. Oleh sebab itu, menurut jurnal penelitian berjudul "Persepsi Masyarakat Terkait Kenyamanan Termal...", Kota Surabaya memiliki tipe cuaca yang panas kering. Walaupun secara angka derajat Celcius lebih kecil dibandingkan Kota Semarang atau Kertajati, Jawa Barat, panasnya Kota Surabaya punya ciri khas teriknya tersendiri, hehe.


Cuaca Panas Biaya Listrik Juga Memanas


Entah sudah berapa kali, para tetangga saya mengeluh akan pengeluaran biaya listrik yang naik terutama di bulan September lalu. Saya tidak tahu pasti detail-nya berapa biaya yang mereka keluarkan. Mereka hanya berkeluh pengeluaran semakin banyak karena selain harga sembako seperti gula dan beras, pengeluaran untuk biaya listrik juga naik.


Bulan September 2023 lalu, bumi baru saja mencetak sejarah baru. Menurut informasi resmi dari Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), September 2023 merupakan bulan terpanas dalam catatan sejarah bumi! Wajar apabila penggunaan alat elektronik pengatur suhu ruangan meningkat, September lalu saja kita semua merasakan cuaca terpanas dalam sejarah :"(


Pemakaian perangkat daya listrik pun meningkat, terutama pemakaian AC dan kipas angin, hehe. Saya pun akhirnya merefleksi penggunaan pendingin udara dalam ruangan saat di rumah. Benar saja, biasanya saya tidak masalah memutar kipas angin di posisi tombol power 1. Namun, selama beberapa minggu ini naik level di tombol power 2 :")

Belum lagi, kipas angin tersebut dalam sehari menyala selama kurang lebih 16 jam. Apalagi yang rumahnya pakai AC, ya? 😭. Gen bisa melihat beberapa cuitan warganet di X soal naiknya pengeluaran listrik akibat cuaca panas. Salah satunya dari akun X @riskaamaliliii yang mengungkapkan biaya listrik yang boncos karena cuaca panas. 

Kalau Gen sendiri bagaimana? Adakah perubahan suhu ruangan dan pemakaian alat elektronik pendingin ruangan yang dilakukan untuk beradaptasi dalam cuaca panas dan berakibat pada biaya listrik yang naik? :")




Comments

Popular posts from this blog

Eveline Anuriyadin, Bocah SMP Pengelola Puluhan Ton Sampah Organik

Sampah Kemasan Sekali Pakai Berserakan di Lapangan Kodam Surabaya, Area TNI, lho Ini!

Coffe Shop yang Menarik Perhatian Para Pemulung