Sambal Pentol yang Tak Lagi Nampol
Cemilan paling mudah ditemui dan andalan bagi sebagian besar warga Kota Surabaya adalah, pentol. Walaupun dianggap jajanan, banyak yang memakan pentol untuk mengganjal perut hingga lauk makananπ
. Sore itu, untuk mengganjal perut yang sejam sebelumnya telah makan siang dengan nasi, saya membeli pentol. Ada satu pedagang pentol dekat rumah yang bisa dibilang saya adalah pelanggan tetapnya. Saya menetapkan diri sebagai pelanggan tetap selain karena pentol besar isi daginya yang enak, sambalnya segar dan tanpa campuran saos. Soal sambal pentol, saya memang cukup picky. Saat membeli pentol saya adalah team yang tidak membeli pentol dengan bumbu saos tomat merah, kecap dan sambal apalagi bumbu kacang. Kira-kira begini percapakan saya dengan tiap pedagang pentol: π: "Bumbunya apa, Mbak?" π: "Sambal aja, Pak satu sendok" π: "Udah gini aja? Gapakai saos?" π: "Gapakai, Pak." π: "Beneran?" π: "Iya beneran, Pak." Namun, tidak sem